Perobaan beberapa algoritma limiter "prob" & "queue" Spek komputer router: - AMD Athlon 750 Mhz. - Memory 256 M. - ...
Perobaan beberapa algoritma limiter "prob" & "queue"
Spek komputer router:
- AMD Athlon 750 Mhz.
- Memory 256 M.
- Ethernet xl0 100baseTX <full-duplex>.
- Ethernet rl0 100baseTX <full-duplex>.
Spek komputer client:
- AMD 1.2 Duron Ghz.
- Ethernet SIS 10/100.
- Memory 128 M.
Periperal lainnya:
- Swith Compax 16 port.
- UTP Cat-5 (Panjang kabel yg dipakai kira2 78 M).
Sistem Operasi:
- FreeBSD 4.10-Stable.
- Windows XP Proffesional.
Traffic shapper dengan menggunakan "prob"
-----------------------------------------
Traffic shapper yg dipake adalah "Dummynet", di router dilakukan
pembatasan [/etc/rc.firewall] dengan rule set sbb:
${fwcmd} add 1 pipe 1 ip from ${router} to ${client1}
${fwcmd} pipe 1 config bw 64Kbit/s......(1)
${fwcmd} add prob 0.5 pipe 1 ip from ${router} to ${client1}
${fwcmd} pipe 1 config bw 64Kbit/s......(2)
${fwcmd} add prob 0.1 pipe 1 ip from ${router} to ${client1}
${fwcmd} pipe 1 config bw 64Kbit/s......(3)
${fwcmd} add prob 0.9 pipe 1 ip from ${router} to ${client1}
${fwcmd} pipe 1 config bw 64Kbit/s......(4)
Hasil yg didapat secara berurutan:
1. 64Kbit/s =
8 KByte/s => tanpa prob (default prob = 1)
2. 64Kbit/s = 16 KByte/s => prob 0.5
3. 64Kbit/s = 80 KByte/s => prob 0.1
4. 64Kbit/s =
9 KByte/s => prob 0.9
Kesimpulan: Makin besar nilei "prob", makin besar (mendekati 1) droping
paketnya. Makin kecil nilei "prob", makin kecil droping
paketnya.
Hitunganya menggunakan perbandingan terbalik:
Jika prob = 1, maka bw yg didapatkan = 8 KByte/s
Jika prob = 0.5, make bw yg didapatkan = 2 * 8 KByte/s = 16 KByte/s
Jika prob = 0.1, maka bw yg didapatkan = 10 * 8 KByte/s = 80 KByte/s
Traffic shapper dengan menggunakan "queuering" mekanism.
-------------------------------------------------------
Di file yg sama (/etc/rc.firewall), saya buat rule set
untuk nge-limit outbound saja sbb:
${fwcmd} add 1
queue 1 ip from ${router} to ${client-1} via ${eth_1}
${fwcmd} add 2
queue 2 ip from ${router} to ${client-2} via ${eth_1}
${fwcmd} queue 1 config pipe 100 weight 80
${fwcmd} queue 2 config pipe 100 weight 80
${fwcmd} pipe 100 config bw 128Kbit/s
Saya melakukan limiting di router dengan sistem share (ratio)
antara 2 host komputer:
- client-1 mendapatkan extra bandwidth dibanding client-2 karena
${no_queue}-nya lebih besar dibanding client-2.
Saya rubah rule set di /etc/rc.firewall sbb:
${fwcmd} add 1
queue 2 ip from ${router} to ${client-1} via ${eth_1}
${fwcmd} add 2
queue 2 ip from ${router} to ${client-2} via ${eth_1}
${fwcmd} queue 2 config pipe 100 weight 80
${fwcmd} pipe 100 config bw 128Kbit/s
Hasilnya:
- Meskipun pas reloading firewall ada message errors "ipfw:
setsockopt(IP_DUMMYNET_CONFIGURE): Invalid argument" tp _kelihatannya_
bisa jalan.
- client-1 dan client-2 mendapatkan bandwidth yg sama besar, jika
client-1 atau client-2 tidak ada aktifitas maka bandwidth-nya jatuh
ke salah satu client-1 dan client-2
Ternyata setelah diganti ${no_queue} => 3 sptnya tidak ada error message lagi.
belom tahu knp bisa gini. Mustinya untuk ${no_queue} mulai dari
_harusnya_ tidak ada masalah.
Aturan syntax yg bisa saya tangkap sbb:
1. Urutan rule musti
- [...ip from...]
- [...queue 1 config pipe...]
- [...pipe 100 config...]
2. Di rule [...ip from...] boleh menggunakan "queue ${no_queue}"
yg sama asalkan rule selanjutnya berbeda dan nileinya musti
lebih besar dari "3".
3. ${no_queue} di rule [...ip from...] boleh sama nileinya dengan
${no_queue} di rule [...queue 1 config pipe...]
4. ${no_queue} di [...queue 1 config pipe...] harus lebih besar dari
${no_queue} di [...ip from...] atau paling kecil nileinya 3.
5. Makin besar nilei ${no_queue} di [...ip from...] maka rule itu yg
diprioritaskan (Dpt bandwidth lebih besar)
Kesimpulan:
- Untuk "prob" bisa di-implementasikan sesuei dengan kebutuhan.
- Sistem spt ini tidak bisa digunakan di warnet dilihat dari
kenyamanan speed links yg bisa tarik menarik seusai dengan ratio jika
queue di-implementasikan. Mungkin dengan quering base on service bisa
dilakukan di warnet. Tetapi dengan hardling limit juga sebetulnya
sudah cukup untuk sebuah warnet.
- Jika perlu feature algorithm (ex: CIR/Burstable) yg lebih spt ALTQ lebih
bisa diharapkan. Kalo ada duit ya pake "ETenv" (Bandwidth Manager)
seharga USD 700 ;p.
Mungkin ada saran/input, sangat welcome banget. Silahkan kirimkan ke
budiyt@gmail.com .
Spek komputer router:
- AMD Athlon 750 Mhz.
- Memory 256 M.
- Ethernet xl0 100baseTX <full-duplex>.
- Ethernet rl0 100baseTX <full-duplex>.
Spek komputer client:
- AMD 1.2 Duron Ghz.
- Ethernet SIS 10/100.
- Memory 128 M.
Periperal lainnya:
- Swith Compax 16 port.
- UTP Cat-5 (Panjang kabel yg dipakai kira2 78 M).
Sistem Operasi:
- FreeBSD 4.10-Stable.
- Windows XP Proffesional.
Traffic shapper dengan menggunakan "prob"
-----------------------------------------
Traffic shapper yg dipake adalah "Dummynet", di router dilakukan
pembatasan [/etc/rc.firewall] dengan rule set sbb:
${fwcmd} add 1 pipe 1 ip from ${router} to ${client1}
${fwcmd} pipe 1 config bw 64Kbit/s......(1)
${fwcmd} add prob 0.5 pipe 1 ip from ${router} to ${client1}
${fwcmd} pipe 1 config bw 64Kbit/s......(2)
${fwcmd} add prob 0.1 pipe 1 ip from ${router} to ${client1}
${fwcmd} pipe 1 config bw 64Kbit/s......(3)
${fwcmd} add prob 0.9 pipe 1 ip from ${router} to ${client1}
${fwcmd} pipe 1 config bw 64Kbit/s......(4)
Hasil yg didapat secara berurutan:
1. 64Kbit/s =
8 KByte/s => tanpa prob (default prob = 1)
2. 64Kbit/s = 16 KByte/s => prob 0.5
3. 64Kbit/s = 80 KByte/s => prob 0.1
4. 64Kbit/s =
9 KByte/s => prob 0.9
Kesimpulan: Makin besar nilei "prob", makin besar (mendekati 1) droping
paketnya. Makin kecil nilei "prob", makin kecil droping
paketnya.
Hitunganya menggunakan perbandingan terbalik:
Jika prob = 1, maka bw yg didapatkan = 8 KByte/s
Jika prob = 0.5, make bw yg didapatkan = 2 * 8 KByte/s = 16 KByte/s
Jika prob = 0.1, maka bw yg didapatkan = 10 * 8 KByte/s = 80 KByte/s
Traffic shapper dengan menggunakan "queuering" mekanism.
-------------------------------------------------------
Di file yg sama (/etc/rc.firewall), saya buat rule set
untuk nge-limit outbound saja sbb:
${fwcmd} add 1
queue 1 ip from ${router} to ${client-1} via ${eth_1}
${fwcmd} add 2
queue 2 ip from ${router} to ${client-2} via ${eth_1}
${fwcmd} queue 1 config pipe 100 weight 80
${fwcmd} queue 2 config pipe 100 weight 80
${fwcmd} pipe 100 config bw 128Kbit/s
Saya melakukan limiting di router dengan sistem share (ratio)
antara 2 host komputer:
- client-1 mendapatkan extra bandwidth dibanding client-2 karena
${no_queue}-nya lebih besar dibanding client-2.
Saya rubah rule set di /etc/rc.firewall sbb:
${fwcmd} add 1
queue 2 ip from ${router} to ${client-1} via ${eth_1}
${fwcmd} add 2
queue 2 ip from ${router} to ${client-2} via ${eth_1}
${fwcmd} queue 2 config pipe 100 weight 80
${fwcmd} pipe 100 config bw 128Kbit/s
Hasilnya:
- Meskipun pas reloading firewall ada message errors "ipfw:
setsockopt(IP_DUMMYNET_CONFIGURE): Invalid argument" tp _kelihatannya_
bisa jalan.
- client-1 dan client-2 mendapatkan bandwidth yg sama besar, jika
client-1 atau client-2 tidak ada aktifitas maka bandwidth-nya jatuh
ke salah satu client-1 dan client-2
Ternyata setelah diganti ${no_queue} => 3 sptnya tidak ada error message lagi.
belom tahu knp bisa gini. Mustinya untuk ${no_queue} mulai dari
_harusnya_ tidak ada masalah.
Aturan syntax yg bisa saya tangkap sbb:
1. Urutan rule musti
- [...ip from...]
- [...queue 1 config pipe...]
- [...pipe 100 config...]
2. Di rule [...ip from...] boleh menggunakan "queue ${no_queue}"
yg sama asalkan rule selanjutnya berbeda dan nileinya musti
lebih besar dari "3".
3. ${no_queue} di rule [...ip from...] boleh sama nileinya dengan
${no_queue} di rule [...queue 1 config pipe...]
4. ${no_queue} di [...queue 1 config pipe...] harus lebih besar dari
${no_queue} di [...ip from...] atau paling kecil nileinya 3.
5. Makin besar nilei ${no_queue} di [...ip from...] maka rule itu yg
diprioritaskan (Dpt bandwidth lebih besar)
Kesimpulan:
- Untuk "prob" bisa di-implementasikan sesuei dengan kebutuhan.
- Sistem spt ini tidak bisa digunakan di warnet dilihat dari
kenyamanan speed links yg bisa tarik menarik seusai dengan ratio jika
queue di-implementasikan. Mungkin dengan quering base on service bisa
dilakukan di warnet. Tetapi dengan hardling limit juga sebetulnya
sudah cukup untuk sebuah warnet.
- Jika perlu feature algorithm (ex: CIR/Burstable) yg lebih spt ALTQ lebih
bisa diharapkan. Kalo ada duit ya pake "ETenv" (Bandwidth Manager)
seharga USD 700 ;p.
Mungkin ada saran/input, sangat welcome banget. Silahkan kirimkan ke
budiyt@gmail.com .
COMMENTS